Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Damai Sejahtera-KU, Kuberikan

"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu…" (Yohanes 14:27). Damai sejahtera ini berasal dari Yesus sendiri. Karena itu, mari kita lihat sedikit kehidupan Yesus. Dari bayi Yesus sudah terancam mati. Yusuf dan Maria tidak dapat tempat penginapan yang layak dan hanya mendapatkan kandang dimana Yesus dilahirkan. Yesus juga terancam dibunuh oleh perintah dari Raja Herodes. Saat dewasa dimana Yesus berada di 3,5 tahun pelayanan-Nya, beberapa kali Ia dibenci dan mau dibunuh. Sampai di taman Getsemani dan di atas kayu salib, kehidupan-Nya diwarnai dengan "damai sejahtera" seperti yang dipikirkan oleh dunia. Tetapi kita bisa belajar dari kehidupan-Nya yang penuh dengan konflik, bahkan sampai detik terakhir, Ia tetap fokus kepada misi keselamatan-Nya. Dengan pertolongan Allah Bapa Ia menyelesaikan semua ini dengan sempurna. Saat Ia dicobai 3 kali, dengan tenang Ia mengalahkan godaan Setan dengan jawaban, "Ada tertulis…" Di

Berikan yang terbaik untuk sebuah hubungan

Seorang anak laki-laki dan perempuan sedang bermain bersama. Si anak laki-laki memiliki koleksi kelereng. Sementara anak perempuan itu memiliki beberapa permen. Si anak laki-laki mengatakan kepada anak perempuan itu bahwa ia akan memberikan semua kelerengnya untuk ditukar dengan permennya. Si anak perempuan itu setuju. Anak laki-laki itu kemudian mengambil beberapa kelereng yang terbesar dan paling indah untuk disimpan dan memberikan sisanya untuk anak perempuan itu. Anak perempuan itu memberikan semua permennya seperti yang telah dijanjikan. Malamnya, anak perempuan itu tidur dengan damai. Tapi si anak laki-laki tidak bisa tidur sambil terus bertanya-tanya apakah anak perempuan itu telah menyembunyikan beberapa permen dari dia seperti cara ia menyembunyikan kelereng yang terbaik. Jika Anda tidak memberikan seratus persen yang terbaik dalam suatu hubungan, selalu akan meragukan apakah orang lain telah memberikan seratus persen juga.. Hal ini berlaku untuk hubungan seperti c

Percayalah

"Banyak kesakitan diderita org fasik, tetapi org percaya kpd TUHAN dikelilingi-Nya dgn kasih setia."Maz 32:10 Ketika kita tengah dirundung banyak masalah, dan ketika kita begitu kecewa dgn seseorang, kita sdh berdoa kpd Tuhan. Sdh banyak air mata yg kita tumpahkan. Ingin rasanya hati berganti yg baru agar rasa-2 kecewa itu lenyap seketika. Putus asa? Tentu saja Segala sesuatu tampak abu-2 dan masalah itu bertambah semakin besar. Kita sdh mengangkat tangan tanda menyerah, namun kita tak melihat tanda-2 mujizat itu bekerja dlm hidup kita. Marah? Tentu saja kita marah kpd Tuhan. Kita protes, mengapa hrs menghadapi semua ini sendiri. Kita begitu ingin semua perkara itu terselesaikan. Kita tdk ingin beban-2 itu terus berada dipundak,Kita lelah. Bahwa kita begitu egois. Kita begitu memikirkan kondisi kita sendiri dan memaksakan segala sesuatu akan terjadi sesuai kehendak kita. Kita berdoa bukan dari hati. Kita pun tdk tulus berserah. Saat itu juga Tuhan berkata, "Ampunilah org