Langsung ke konten utama

DAMAI YANG SEJATI

✝ Santapan Harian ✝

Zakharia 9:1-10

Semua orang merindukan damai. Hal itulah yang mendorong mereka mengerahkan semua potensi untuk menciptakan damai. Terkadang kita terlalu menaruh harapan kepada tokoh-tokoh manusia untuk mendapatkan kedamaian. Namun sejarah mencatat bahwa kedamaian justru semakin menjauh. Mengapa demikian?

Damai sejati mustahil bisa terwujud hanya dengan usaha manusia. Itulah pengalaman Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya. Mereka memiliki hikmat yang tinggi, ekonomi yang mapan, dan kekuatan militer yang tangguh. Namun hal tersebut tidak membuat mereka mampu hidup dalam kedamaian satu sama lainnya. Yang ada malah perang untuk saling menindas dan membinasakan.

Damai sejati dimulai dengan relasi yang benar dengan Tuhan dan mewujud di antara sesama manusia. Bangsa Aram, Fenisia, dan Filistin yang kota-kotanya disebut di perikop ini ada dalam relasi yang buruk dengan Tuhan. Mereka ada di bawah bayang-bayang murka Allah. Mengapa? Salah satunya adalah karena mereka menindas umat Tuhan. Dengan demikian mereka menyangkal Tuhan sebagai yang berdaulat atas mereka (Zakaria 9:1). Kalau begitu bagaimana bangsa-bangsa ini dapat memperoleh damai?

Hanya Tuhan yang sanggup mendamaikan bangsa-bangsa. Dia melindungi umat-Nya dari para musuh (Zakaria 9:8) dengan cara menghukum bangsa-bangsa agar berhenti dari kehidupan dosa mereka, dan memberi diri dibentuk menjadi umat-Nya (Zakaria 9:7). Tuhan akan memerintah atas semua bangsa dari Yerusalem (Zakaria 9:9-10). Dialah Raja Damai yang mempersatukan semua bangsa agar tidak lagi bermusuhan satu sama lain, apalagi berperang untuk menindas dan membinasakan.

Tuhan Yesus adalah Raja Damai. Dengan memberi diri-Nya dihukum atas dosa-dosa manusia, Dia mendamaikan manusia dengan Allah serta manusia kepada dengan sesamanya. Mari beri diri Anda diperdamaikan dengan Dia, maka Anda akan mampu pula hidup berdamai dengan orang lain!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBANGUNAN ROHANI YANG SEJATI

    Istilah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) sudah menjadi istilah yang begitu akrab ditelinga orang Kristen dari berbagai denominasi dan organisasi. Istilah ini muncul dan menjadi ciri khas dari gereja-gereja beraliran Pentakosta dan Kharismatik sejak tahun 70-an dan menjadi istilah yang akrab sekitar tahun 1990-an hingga kini. Karakteristik ibadah-ibadah dalam KKR meliputi khotbah yang ringan dan impresif, penyembuhan massal, pujian dan penyembahan, ibadah yang tidak terikat liturgi, pembahasan mengenai kuasa Yesus, pengusiran roh-roh jahat, pengurapan dengan minyak, kotbah perihal akhir zaman dan kekudusan, bahkan ajaran perihal Teologi Sukses atau Teologi Kemakmuran yang biasa disebut Teologi Anak Raja. Namun demikian apakah hakikat Kebangunan Rohani itu? Benarkah kebaktian-kebaktian KKR yang merebak sekitar tahun 1990-an hingga sekarang merupakan kebangunan rohani yang sejati? Sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, ki...

Mengikuti "Destiny" Tuhan

Shaloom... Saya mau bersaksi tentang pekerjaan saya sekarang ini. Profesi saya sekarang ini adalah seorang guru Bahasa Inggris dan saat ini saya mengajar di salah satu SMP Negeri di Jakarta Timur. Saya dulu sempat minder untuk jadi seorang guru karena banyak orang bilang menjadi guru tak bisa bikin kaya. Hehehe... Sejak lulus SMA saya ditempatkan Tuhan untuk kuliah di IKIP Jakarta (Sekarang UNJ) di jurusan Bahasa Inggris. Awalnya tidak percaya diri untuk kuliah disana. Pertama, Karena Saya tidak ingin menjadi seprang guru, dan kedua, saya tidak punya kemampuan berbahasa Inggris ya karena tidak percaya diri itu. Saya  bermalas-malasan untuk belajar dan lebih senang bergaul di luar kampus daripada belajar di kampus. Saya juga minder karena ternyata angkatan saya lebih banyak ceweknya daripada cowoknya (secara dari 50 orang di angkatan saya, yg cowok hanya 3 orang), dan teman-teman saya dalam satu kelas saya perhatikan lebih pintar bahasa Inggris. Saya merasa ingin keluar dari k...

PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN TIDAK SIA-SIA

-1 Korintus 15 : 58- Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. Dalam ayat ini ada 3 Hal / Poin yang sangat penting yang dapat kita renungkan, Kita sebagai anak Tuhan, kita harus dapat menyelesaikan panggilan kita dal Yesus Kristus. 3 Hal tersebut adalah : 1. Berdirilah teguh Maksud dari berdirilah teguh dalam ayat ini adalah kita harus terus berjuang di dalam Tuhan sampai titik akhir dalam kehidupan kita di dunia ini. Mengapa kita harus berjuang? Karena Tuhan Yesus Kristus merupakan dasar yang teguh, apabila kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menjalani hidup ini, karena itu andalkanlah Tuhan di dalam seluruh kehidupan kita, dengan mengandalkan Tuhan Yesus akan ada jalan keluar di dalam setiap persoalan kita, karena itu teruslah berjuang sampai mencapai Tujuan. Jangan g...