Nas: 1 Korintus 12:12-31
Dalam menjalani hidup kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, kenyataan hidup tidak selalu sebanding lurus dengan apa yang kita harapkan. Berbagai konflik dalam kehidupan akan senantiasa terjadi ketika kita tidak bisa melihat keanekaragaman (perbedaan) yang ada. Dalam hidup sehari-hari kita senantiasa berjumpa dan berinteraksi, dengan orang yang berbeda (latar belakang, watak, kepribadian, status sosial, dsb). Dalam keperbedaan yang ada, kita tidak perlu mencari siapa yang lebih baik, karena semua dicipta secara unik.
Kita semua merupakan anggota tubuh Kristus yang harus hidup dalam satu kesatuan dan kerukunan. Praktek kerukunan perlu kita terapkan dalam kehidupan kekristenan kita sehari-hari. Kita perlu menciptakan kerukunan dan kesatuan di antara umat Tuhan sehingga ketika Tuhan datang kembali IA akan mendapatkan tempat untuk meletakkan KepalaNya. Iblis tidak suka melihat Tubuh Kristus hidup dalam kesatuan dan kerukunan, Iblis bagaikan serigala yang akan menceraiberaikan domba-domba, Iblis mempunyai misi untuk menghancurkan kesatuan Tubuh Kristus. Apa yang bisa saya lakukan? Contoh ini mungkin bisa memberi inspirasi bagi kita untuk mempergunakan karunia yang Tuhan telah berikan.
Sekelompok pemangkas rambut kristiani ingin melayani Tuhan sesuai talenta mereka. Lalu muncullah ide unik. Sebulan sekali mereka mendatangi kawasan kumuh, panti werdha, dan tempat perawatan orang cacat. Dan dibukalah layanan perawatan kecantikan gratis. Setiap orang dilayani layaknya pelanggan eksklusif. Dihormati. Dicintai. Hasilnya? Banyak yang tersentuh. "Orang-orang ini memberi saya harga diri," ujar seorang ibu miskin. "Saya dan kedua putri saya tak mampu pergi ke salon. Kini, tiap bulan saya bisa menatap diri di cermin dengan bangga. Mereka membuat saya merasa berharga, cantik, dan layak untuk hidup."
Sebagaimana dalam ayat 25 oleh Rasul Paulus dijelaskan bahwa Allah sudah mengatur hubungan antar anggota itu sedemikian rupa didalam tubuh manusia yang saling melengkapi, saling menolong dan memerlukan, dan keanekaragaman (perbedaan) itu sudah dipersatukan dalam satu Tuhan. Semakin banyak karunia yang dipakai oleh jemaat, semakin gereja Tuhan berkembang. Amin.
(TS)
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih Karena anda telah Mengirimkan Komentar, Tuhan Memberkati