Ia mengasihi kita sekalipun “sekarang ini” Ia
mengijinkan pencobaan dan penderitaan ke dalam
hidup kita.
Kita harus mengetahui bahwa semua pemikiran kita
diciptakan oleh Tuhan. Dan kita dapat menggunakan
semua pemikiran kita untuk mengembangkan sesuai
dengan yang dikehendakiNya. Dan tidak digunakan
secara sinis untuk menanyakan motivasiNya "mengapa
harus demikian".
"Masakan Hakim segenap bumi tak menghakimi dengan
adil?" (Kejadian 18:25).
"Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang
membentuknya, 'Mengapakah engkau membentuk aku
demikian?'" (Roma 9:20).
Kita tak bisa menerapkan standar kebenaran. Hanya
Ialah yang mampu melakukannya. Kita hanya perlu
menyesuaikannya dalam pikiran dan hati kita, sekalipun
kita tak mengerti, tapi apapun yang dilakukanNya
sudah memenuhi definisi kebenaran itu.
"Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28).
Istilah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) sudah menjadi istilah yang begitu akrab ditelinga orang Kristen dari berbagai denominasi dan organisasi. Istilah ini muncul dan menjadi ciri khas dari gereja-gereja beraliran Pentakosta dan Kharismatik sejak tahun 70-an dan menjadi istilah yang akrab sekitar tahun 1990-an hingga kini. Karakteristik ibadah-ibadah dalam KKR meliputi khotbah yang ringan dan impresif, penyembuhan massal, pujian dan penyembahan, ibadah yang tidak terikat liturgi, pembahasan mengenai kuasa Yesus, pengusiran roh-roh jahat, pengurapan dengan minyak, kotbah perihal akhir zaman dan kekudusan, bahkan ajaran perihal Teologi Sukses atau Teologi Kemakmuran yang biasa disebut Teologi Anak Raja. Namun demikian apakah hakikat Kebangunan Rohani itu? Benarkah kebaktian-kebaktian KKR yang merebak sekitar tahun 1990-an hingga sekarang merupakan kebangunan rohani yang sejati? Sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, ki...
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih Karena anda telah Mengirimkan Komentar, Tuhan Memberkati