Langsung ke konten utama

Gereja dan Kehidupan Bergereja

Pernah gak sih kita beranggapan bahwa ibadah yang kita lakukan setiap hari minggu hanya merupakan suatu kegiatan yang boleh ada dan boleh tidak ada? Pernah gak sih ketika kita bangun pagi di hari Minggu, kita mengasihani diri dan memutuskan untuk melanjutkan tidur kita dengan alasan (lebih tepatnya: alibi) ngantuk karena semalam menghadiri acara sweet seventeen party; dan kalau mau lebih baik sedikit, yahkarena semalam belajar terlalu larut; atau alasan yang lebih "terkesan" rohani yaitu karena semalam kita membaca Alkitab dan saat teduh terlalu lama; atau ada pelayanan sampai larut sehingga kurang tidur (masihmending sedikit sih, tapi tetap salah!). Jika dibandingkan dengan hari-hari lain, kita sebaliknya dengan rajin bangun pagi untuk sekolah, kuliah, ataupun bekerja karena hal itu lebih penting daripada ke gereja. Lagipula hari Minggu merupakan hari peristirahatan dan kita harus menggunakan waktu tersebut dengan "sebaik-baiknya" untuk melampiaskan tidur sepuas-puasnya dan senyenyak-nyenyaknya! Jangan-jangan alasan yang lebih keren lagi bahwa kita tidak ke gereja adalah karena "tidak seturut kehendak Tuhan"?!?!?!

Lalu bagaimana dengan kita yang sudah diberikan label "Kristen" oleh penebusan darah Kristus menyikapi hal tersebut? Kita bahkan sering merasakan hal itu di dalam hidup keseharian kita. Apa yang salah? Ketika kehidupan ini terus berjalan, relakah kita untuk terus dikuasai oleh dosa-dosa kita seperti kemalasan, waktu tidur yang seenaknya, dan kebiasaan buruk lainnya? Di manakah fungsi Gereja yang Tuhan telah percayakan di dalam diri kita? Mengapa kita mau terus jatuh di dalam dosa yang sama? Gereja adalah satu institusi yang dikhususkan Tuhan untuk terus mengerjakan dan menyatakan Kingdom of God di dalam dunia yang menuju kematian. Efesus 2:19-22 "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh" dengan jelas mengatakan bahwa Gereja berdiri karena Kristus dan Gereja berdiri tidak terlepas dari firman Tuhan yang sudah Tuhan berikan di dalam sejarah ini. Gereja yang sesungguhnya juga merupakan Gereja yang hidup, yaitu orang-orang percaya yang bersekutu di dalam Tuhan. Gedung merupakan suatu identitas yang menunjukkan kepada dunia bahwa di tempat dia berdiri, di sana ada penginjilan[1]. Kehidupan Gereja mula-mula diawali dengan memecahkan roti dan makan bersama serta bertekun dalam men-sharing-kan firman, yang diawali dan ditutup dengan doa. Gereja yang benar adalah Gereja yang terus mencari kebenaran firman Tuhan dan terus mengasinkan serta menerangi dunia.

Ibrani 10:21 mengatakan bahwa Kristus adalah kepala Rumah Allah. Gereja yang tidak takluk sepenuhnya kepada Kristus bukanlah Gereja yang sejati. Jadi, ciri atau identitas Gereja ada pada Kristus. Bagaimana Gereja taat kepada-Nya, meninggikan nama-Nya, dan mendasari seluruh kehidupannya pada kehendak dan firman-Nya. Sehingga, Gerejalah yang harus menjadibenchmark bagi dunia, bukan dunia yang menjadibenchmark bagi Gereja. Gereja yang dimaksud di sinitermasuk diri kita sendiri. Karena itulah, kita tidak dapat terus menghidupi kebiasaan yang tidak baik, tetapi bagaimana hidup kita terus dibangun di dalam prinsip firman Tuhan. Inilah redemption yang menjadi "ciri khas" orang Kristen –  penebusan hidup secara totalitas.

( Hans Yulizar Sebastian , Buletinpillar.org )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN TIDAK SIA-SIA

-1 Korintus 15 : 58- Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. Dalam ayat ini ada 3 Hal / Poin yang sangat penting yang dapat kita renungkan, Kita sebagai anak Tuhan, kita harus dapat menyelesaikan panggilan kita dal Yesus Kristus. 3 Hal tersebut adalah : 1. Berdirilah teguh Maksud dari berdirilah teguh dalam ayat ini adalah kita harus terus berjuang di dalam Tuhan sampai titik akhir dalam kehidupan kita di dunia ini. Mengapa kita harus berjuang? Karena Tuhan Yesus Kristus merupakan dasar yang teguh, apabila kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menjalani hidup ini, karena itu andalkanlah Tuhan di dalam seluruh kehidupan kita, dengan mengandalkan Tuhan Yesus akan ada jalan keluar di dalam setiap persoalan kita, karena itu teruslah berjuang sampai mencapai Tujuan. Jangan g

KEBANGUNAN ROHANI YANG SEJATI

    Istilah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) sudah menjadi istilah yang begitu akrab ditelinga orang Kristen dari berbagai denominasi dan organisasi. Istilah ini muncul dan menjadi ciri khas dari gereja-gereja beraliran Pentakosta dan Kharismatik sejak tahun 70-an dan menjadi istilah yang akrab sekitar tahun 1990-an hingga kini. Karakteristik ibadah-ibadah dalam KKR meliputi khotbah yang ringan dan impresif, penyembuhan massal, pujian dan penyembahan, ibadah yang tidak terikat liturgi, pembahasan mengenai kuasa Yesus, pengusiran roh-roh jahat, pengurapan dengan minyak, kotbah perihal akhir zaman dan kekudusan, bahkan ajaran perihal Teologi Sukses atau Teologi Kemakmuran yang biasa disebut Teologi Anak Raja. Namun demikian apakah hakikat Kebangunan Rohani itu? Benarkah kebaktian-kebaktian KKR yang merebak sekitar tahun 1990-an hingga sekarang merupakan kebangunan rohani yang sejati? Sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan m

Renungan : KERANJANG ARANG & KITAB SUCI

Ada seorangg kakek yg hidup di perkebunan dgn cucu lelakinya yg msh muda. Setiap pagi sang kakek selalu bangun lbh awal utk membaca Kitab Suci, yg terletak di meja makan di dapurnya. Cucu lelakinya ingin sekali menjadi spt kakeknya dan mencoba meniru dlm cara apa pun semampunya. Hingga suatu hari sang cucu bertanya ... _"Kakek, aku mencoba membaca Kitab Suci spt yg Kakek lakukan, tetapi aku tdk pernah dpt memahaminya. Apa yg kubaca segera terlupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dr membaca Kitab Suci ini?"_ Dengan tenang sang kakek mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melubangi keranjangnya serta menjawab ... _"Bawalah keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuh dgn air"_ Maka sang cucu melakukan spt yg diperintahkan kakek, tetapi semua air selalu habis terbuang sblm tiba di depan rumahnya. Sang kakek tertawa dan berkata ... _"Lain kali kamu hrs melakukannya dgn lbh cepat"_ Maka ia menyuruh cucunya kembali