Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Pernikahan

Mengapa orang menikah ? Karena mereka jatuh cinta. Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia ? Apakah karena jatuh cinta ? Bukan... Tapi karena mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa. Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup... Mengapa jatuh cinta gampang ? Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita. Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap... Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai. Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel. Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan ber-sama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang

Mengikuti "Destiny" Tuhan

Shaloom... Saya mau bersaksi tentang pekerjaan saya sekarang ini. Profesi saya sekarang ini adalah seorang guru Bahasa Inggris dan saat ini saya mengajar di salah satu SMP Negeri di Jakarta Timur. Saya dulu sempat minder untuk jadi seorang guru karena banyak orang bilang menjadi guru tak bisa bikin kaya. Hehehe... Sejak lulus SMA saya ditempatkan Tuhan untuk kuliah di IKIP Jakarta (Sekarang UNJ) di jurusan Bahasa Inggris. Awalnya tidak percaya diri untuk kuliah disana. Pertama, Karena Saya tidak ingin menjadi seprang guru, dan kedua, saya tidak punya kemampuan berbahasa Inggris ya karena tidak percaya diri itu. Saya  bermalas-malasan untuk belajar dan lebih senang bergaul di luar kampus daripada belajar di kampus. Saya juga minder karena ternyata angkatan saya lebih banyak ceweknya daripada cowoknya (secara dari 50 orang di angkatan saya, yg cowok hanya 3 orang), dan teman-teman saya dalam satu kelas saya perhatikan lebih pintar bahasa Inggris. Saya merasa ingin keluar dari kampu

SUDUT PANDANG TUHAN

Roma 6:11 DEMIKIANLAH HENDAKNYA KAMU MEMANDANGNYA: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Saya mendapati, sudut pandang yang kita miliki dengan sudut pandang yang Tuhan miliki seringkali berbeda! Dan inilah sumber permasalahan yang hingga kini seperti terus berlanjut tanpa henti... Perbedaan sudut pandang ini menentukan 'jenis iman' yang akan kita yakini dan otomatis akan menentukan perjalanan hidup kita yang selanjutnya, yang sering saya istilahkan dengan "FRAME of MIND" Saat Tuhan menyatakan pikiran/ isi hatiNya melalui Roh Kudus, yang seharusnya kita lakukan adalah meyakini dan mengkondisikan seluruh aspek kehidupan kita untuk juga ikut meyakini hal tersebut. Dengan seluruh aspek hidup kita meyakini apa yang Tuhan sudah firmankan, seluruh fakta & situasi di sekitar kita juga akan berubah - menyesuaikan diri dengan firman yang kita yakini tersebut. Sebaliknya, jika kita memilih untuk lebih meyakini apa yang fak

Pasir

Inspirasi Hari  ini. Seorang anak kehilangan sepatunya di laut, lalu dia menulis di pinggir pantai ... LAUT INI MALING ... Tak lama datanglah nelayan yg membawa hasil tangkapan ikan begitu banyak, lalu dia menulis di pantai ... LAUT INI BAIK HATI ... Seorang anak tenggelam di lautan lalu ibunya menulis di pantai ... LAUT INI PEMBUNUH ... Seorang berperahu dan di hantam badai, lalu menulis dipantai ... LAUT INI PENUH MARABAHAYA Tak lama datanglah Seorang lelaki yg menemukan sebongkah mutiara di dalam lautan, lalu dia menulis di pantai ... LAUT INI PENUH BERKAH ... Sementara seisi lautan tak pernah mengeluh. Kemudian datanglah ombak besar dan menghapus semua tulisan di pantai itu tanpa sisa. MAKA....... JANGAN RISAUKAN OMONGAN ORANG, KARENA SETIAP ORANG MEMBACA DUNIA DENGAN PEMAHAMAN DAN PENGALAMAN YANG BERBEDA. Teruslah melangkah, selama engkau di jalan yang baik. Meski terkadang kebaikan tidak senantiasa di hargai. Tak usah repot repot mau menjelaskan tentang diri mu kepada siapa pun,

MENGAMPUNI MUSUH

Ketika terjadi perang dunia kedua, Corrie ten Boom dan keluarganya ditangkap dan dikirimkan ke tempat tawanan Nazi atas tuduhan menyembunyikan orang-orang Yahudi di tempat mereka. Di tempat tawanan mereka disiksa secara kejam. Akibatnya, ayah dan saudara perempuan Corrie meninggal di tempat tawanan tersebut, dan Corrie pulang seorang diri ke rumah. Setelah perang berakhir, ia pergi ke Jerman untuk berkhotbah. Usai berkhotbah khusus tentang pengampunan, seorang pria paling kejam di Raversbruck, tempat ia dan saudara perempuannya disiksa menguluran tangannya untuk bersalaman.  "Aku telah menjadi Kristen" , ia menjelaskan.  "Aku tahu bahwa Tuhan telah mengampuniku ntuk hal-hal kejam yang pernah kulakukan. Tetapi aku juga ingin mendengar hal itu dari mulut anda. Maukah Anda mengampuniku?"  Konflik bergejolak di hati Corrie. Bayangan jenazah saudara perempuannya terihat dibenaknya. Lalu ia berteriak, "Yesus, aku tidak dapat mengampuni orang ini, tolonglah aku.&quo