Langsung ke konten utama

KASIH BAPA TIDAK ADA SYARATNYA

“Marilah Kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28)

Pernahkah saudara membaca atau mendengar thema “3 syarat supaya diberkati”, “5 syarat agar dikasihi Tuhan”, atau “3 langkah supaya berkenan di mata Tuhan”? Baru-baru ini saya pergi ke toko buku rohani dan lucunya, semua judul buku dan kotbah ini ada di sana. Saya mengajak saudara untuk “mengimajinasikan” semua judul diatas, dan apa kesimpulan saudara? Ya, betul! KASIH Bapa itu ada SYARATNYA, atau TUHAN itu baik tapi.. ada syaratnya.

Inilah pikiran yang ingin dibangun iblis. Tuhan itu tidak sebaik yang kita bayangkan!
Ayat pembuka di atas (Matius 11:28) menggambarkan tentang kebaikan Tuhan, “marilah datang semua yang berbeban berat dan yang letih lesu? Type manusia seperti apakah yang letih lesu dan berbeban berat ini? Letih lesu adalah orang yang bekerja keras (kopiao).. yang bekerja keras dengan usaha sendiri supaya menerima kemurahan Tuhan. Bekerja keras supaya layak dihadapan Tuhan, berusaha sekuat tenaga melakukan hukum taurat.

Berbeban berat (phortizo).
Taukah saudara bahwa tidak ada satupun yang berhasil melakukan hukum taurat. Akibatnya kita berbeban berat. Tuhan berkata “mari datang kepadaku” tidak ada syaratnya untuk datang atau untuk diberkati Tuhan. Lihatlah cerita anak yang hilang. Cerita ini bukan hanya tentang si bungsu saja, melainkan si sulung juga. Karena apa? Dia ada di rumah bapanya, tapi tidak dapat menikmati kemurahan Bapanya. Lukas 15:29. Dia merasa bapa-nya tidak pernah memberikan apa-apa, padahal dia sudah melayani bapanya selama ini. Syarat apa lagi yang harus dia lakukan agar bisa terima berkat bapa. Perhatikan jawaban bapanya “segala punyaku adalah kepunyaanmu (Matius 15:31)” bapa-nya seolah-olah berkata… Hei, ambil saja terserah kamu! Bagian saudara dan saya datang kepada Tuhan dengan penuh keberanian. Dan terimalah kasih Tuhan. Amin

Postingan populer dari blog ini

PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN TIDAK SIA-SIA

-1 Korintus 15 : 58- Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. Dalam ayat ini ada 3 Hal / Poin yang sangat penting yang dapat kita renungkan, Kita sebagai anak Tuhan, kita harus dapat menyelesaikan panggilan kita dal Yesus Kristus. 3 Hal tersebut adalah : 1. Berdirilah teguh Maksud dari berdirilah teguh dalam ayat ini adalah kita harus terus berjuang di dalam Tuhan sampai titik akhir dalam kehidupan kita di dunia ini. Mengapa kita harus berjuang? Karena Tuhan Yesus Kristus merupakan dasar yang teguh, apabila kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menjalani hidup ini, karena itu andalkanlah Tuhan di dalam seluruh kehidupan kita, dengan mengandalkan Tuhan Yesus akan ada jalan keluar di dalam setiap persoalan kita, karena itu teruslah berjuang sampai mencapai Tujuan. Jangan g

KEBANGUNAN ROHANI YANG SEJATI

    Istilah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) sudah menjadi istilah yang begitu akrab ditelinga orang Kristen dari berbagai denominasi dan organisasi. Istilah ini muncul dan menjadi ciri khas dari gereja-gereja beraliran Pentakosta dan Kharismatik sejak tahun 70-an dan menjadi istilah yang akrab sekitar tahun 1990-an hingga kini. Karakteristik ibadah-ibadah dalam KKR meliputi khotbah yang ringan dan impresif, penyembuhan massal, pujian dan penyembahan, ibadah yang tidak terikat liturgi, pembahasan mengenai kuasa Yesus, pengusiran roh-roh jahat, pengurapan dengan minyak, kotbah perihal akhir zaman dan kekudusan, bahkan ajaran perihal Teologi Sukses atau Teologi Kemakmuran yang biasa disebut Teologi Anak Raja. Namun demikian apakah hakikat Kebangunan Rohani itu? Benarkah kebaktian-kebaktian KKR yang merebak sekitar tahun 1990-an hingga sekarang merupakan kebangunan rohani yang sejati? Sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan m

Renungan : KERANJANG ARANG & KITAB SUCI

Ada seorangg kakek yg hidup di perkebunan dgn cucu lelakinya yg msh muda. Setiap pagi sang kakek selalu bangun lbh awal utk membaca Kitab Suci, yg terletak di meja makan di dapurnya. Cucu lelakinya ingin sekali menjadi spt kakeknya dan mencoba meniru dlm cara apa pun semampunya. Hingga suatu hari sang cucu bertanya ... _"Kakek, aku mencoba membaca Kitab Suci spt yg Kakek lakukan, tetapi aku tdk pernah dpt memahaminya. Apa yg kubaca segera terlupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dr membaca Kitab Suci ini?"_ Dengan tenang sang kakek mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melubangi keranjangnya serta menjawab ... _"Bawalah keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuh dgn air"_ Maka sang cucu melakukan spt yg diperintahkan kakek, tetapi semua air selalu habis terbuang sblm tiba di depan rumahnya. Sang kakek tertawa dan berkata ... _"Lain kali kamu hrs melakukannya dgn lbh cepat"_ Maka ia menyuruh cucunya kembali