Langsung ke konten utama

Dimanakah Kasih Itu ?

Mari kita baca 1 Yohanes 3:18, "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau lidah, tetapi dengan perbuatan..."

Banyak sekali orang yang mengkhotbakan dan mengajari apa arti KASIH, tetapi mencari seseorang yang berbuat kasih atau melakukan sesuatu dengan dasar kasih yang tulus dan tanpa pamrih itu tidak mudah.

Ketika tuan kita adalah UANG, maka segala sesuatu dinilai & diukur dari "nominal uang".

Ketika obsesi kita adalah jabatan & posisi, maka dalam bertindak, jarang ditemukan ketulusan.

Di rumah tangga pun sekarang banyak perselisihan dan pertengkaran. Suami melawan istri, Istri melawan suami, anak-anak melawan orang tua, dan sebagainya.

Gereja yang seharusnya menjadi tempat doa dari segala kegaduhan duniawi, tapi sekarang sering menjadi arena pertandingan dari berbagai pihak.

Lalu dimanakah kasih itu?
Jangan lihat orang lain! Marilah kita introspeksi diri kita lebih dahulu. Apakah aku memiliki KASIH di dalam pikiran, perkataan, dan perbuatanku?

Jika kita mengaku mengenal Allah, maka dalam 1 Yohanes 4:8 mengatakan, "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Mari kita mengasihi orang lain dengan tulus, bukan hanya pikiran dan perkataan, tetapi juga tindakan kita. Karena "Tindakan kita berbicara lebih keras daripada perkataan kita."

Semoga kita semua bukan seperti "gong yang berkumandang" bunyinya, tetapi kita bisa aplikasikan renungan ini di dalam hidup kita sampai selama-lamanya.

Tuhan memberkati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBANGUNAN ROHANI YANG SEJATI

    Istilah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) sudah menjadi istilah yang begitu akrab ditelinga orang Kristen dari berbagai denominasi dan organisasi. Istilah ini muncul dan menjadi ciri khas dari gereja-gereja beraliran Pentakosta dan Kharismatik sejak tahun 70-an dan menjadi istilah yang akrab sekitar tahun 1990-an hingga kini. Karakteristik ibadah-ibadah dalam KKR meliputi khotbah yang ringan dan impresif, penyembuhan massal, pujian dan penyembahan, ibadah yang tidak terikat liturgi, pembahasan mengenai kuasa Yesus, pengusiran roh-roh jahat, pengurapan dengan minyak, kotbah perihal akhir zaman dan kekudusan, bahkan ajaran perihal Teologi Sukses atau Teologi Kemakmuran yang biasa disebut Teologi Anak Raja. Namun demikian apakah hakikat Kebangunan Rohani itu? Benarkah kebaktian-kebaktian KKR yang merebak sekitar tahun 1990-an hingga sekarang merupakan kebangunan rohani yang sejati? Sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, ki...

Mengikuti "Destiny" Tuhan

Shaloom... Saya mau bersaksi tentang pekerjaan saya sekarang ini. Profesi saya sekarang ini adalah seorang guru Bahasa Inggris dan saat ini saya mengajar di salah satu SMP Negeri di Jakarta Timur. Saya dulu sempat minder untuk jadi seorang guru karena banyak orang bilang menjadi guru tak bisa bikin kaya. Hehehe... Sejak lulus SMA saya ditempatkan Tuhan untuk kuliah di IKIP Jakarta (Sekarang UNJ) di jurusan Bahasa Inggris. Awalnya tidak percaya diri untuk kuliah disana. Pertama, Karena Saya tidak ingin menjadi seprang guru, dan kedua, saya tidak punya kemampuan berbahasa Inggris ya karena tidak percaya diri itu. Saya  bermalas-malasan untuk belajar dan lebih senang bergaul di luar kampus daripada belajar di kampus. Saya juga minder karena ternyata angkatan saya lebih banyak ceweknya daripada cowoknya (secara dari 50 orang di angkatan saya, yg cowok hanya 3 orang), dan teman-teman saya dalam satu kelas saya perhatikan lebih pintar bahasa Inggris. Saya merasa ingin keluar dari k...

Gereja dan Kehidupan Bergereja

Pernah  gak sih  kita beranggapan bahwa ibadah yang kita lakukan setiap hari minggu hanya merupakan suatu kegiatan yang boleh ada dan boleh tidak ada? Pernah  gak sih  ketika kita bangun pagi di hari Minggu, kita mengasihani diri dan memutuskan untuk melanjutkan tidur kita dengan alasan (lebih tepatnya: alibi)  ngantuk  karena semalam menghadiri acara  sweet seventeen party;  dan kalau mau lebih baik sedikit,  yah karena semalam belajar terlalu larut; atau alasan yang lebih "terkesan" rohani yaitu karena semalam kita membaca Alkitab dan saat teduh terlalu lama; atau ada pelayanan sampai larut sehingga kurang tidur (masih mending  sedikit  sih , tapi tetap salah!). Jika dibandingkan dengan hari-hari lain, kita sebaliknya dengan rajin bangun pagi untuk sekolah, kuliah, ataupun bekerja karena hal itu lebih penting daripada ke gereja. Lagipula hari Minggu merupakan hari peristirahatan dan kita harus menggunakan waktu tersebut dengan "sebaik-baiknya" untuk melampiaskan...