Langsung ke konten utama

Saling Mendoakan

(kejadiaan 36-37)
pasal 36 seluruh berisi keturunan Esau yg menjadi raja Edom .pasal 37 berisi kisah Yusuf.Yusuf sangat dikasihi Yakub, dibuatnya jubah yg indah(3).maka irilah saudara yg lain (4)suatu saat Yusuf bermimpi yg membuat saudaranya dan ayahnya (5-10)karena kedekatan Yusuf dng ayahnya serta mimpinya membuat saudaranya berencana membunuhnya.

Yusuf dimasukkan ke dalam sumur dan menjual Yusuf kp orang Ismael(28) kemudiaan mereka mengambil jubah Yusuf mencelupkan ke darah binatang  lalu dibawanya ke Yakub dgn pesan Yusuf di makan binatang buas dan Yusuf berkabung untuk itu (31-35) Adapun Yusuf di jual ke Mesir kepada Potifar pegawai Firaun.

dari perikop ini kita belajar ;
1. sikap membedakan anak berakibat fatal seperti Yakub lebih mengasi Yusuf dibanding yg lainya akibatnya dpt saling membenci dan membunuh sesama anggota keluarga.

2.Kebenciaan yg ditanam akan menunggu waktu untuk melakukan kejahatan spt saudara Yusuf menunggu untuk menghabisi Yusuf.

3.sebuah visi (mimpi) dapat dianggap sebuah kesombongan.ttp visi bukan sebuah dosa! dan Visi memang harus ttp disampaikan.

hari ini mari kita saling mendoakan jika kita masih membedakan orang berdasarkan senang atau tidak senang suatu saat akan memakan buahnya.sebuah visi harus melandasi tujuan hidup dan pelayanan kita  (Ams 29;18)dan doa kita supaya kita hidup dlm pengampunan sebab Bapa juga sudah mengampuni kita.god bless.

Ps.Agus Priyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN TIDAK SIA-SIA

-1 Korintus 15 : 58- Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. Dalam ayat ini ada 3 Hal / Poin yang sangat penting yang dapat kita renungkan, Kita sebagai anak Tuhan, kita harus dapat menyelesaikan panggilan kita dal Yesus Kristus. 3 Hal tersebut adalah : 1. Berdirilah teguh Maksud dari berdirilah teguh dalam ayat ini adalah kita harus terus berjuang di dalam Tuhan sampai titik akhir dalam kehidupan kita di dunia ini. Mengapa kita harus berjuang? Karena Tuhan Yesus Kristus merupakan dasar yang teguh, apabila kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menjalani hidup ini, karena itu andalkanlah Tuhan di dalam seluruh kehidupan kita, dengan mengandalkan Tuhan Yesus akan ada jalan keluar di dalam setiap persoalan kita, karena itu teruslah berjuang sampai mencapai Tujuan. Jangan g

KEBANGUNAN ROHANI YANG SEJATI

    Istilah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) sudah menjadi istilah yang begitu akrab ditelinga orang Kristen dari berbagai denominasi dan organisasi. Istilah ini muncul dan menjadi ciri khas dari gereja-gereja beraliran Pentakosta dan Kharismatik sejak tahun 70-an dan menjadi istilah yang akrab sekitar tahun 1990-an hingga kini. Karakteristik ibadah-ibadah dalam KKR meliputi khotbah yang ringan dan impresif, penyembuhan massal, pujian dan penyembahan, ibadah yang tidak terikat liturgi, pembahasan mengenai kuasa Yesus, pengusiran roh-roh jahat, pengurapan dengan minyak, kotbah perihal akhir zaman dan kekudusan, bahkan ajaran perihal Teologi Sukses atau Teologi Kemakmuran yang biasa disebut Teologi Anak Raja. Namun demikian apakah hakikat Kebangunan Rohani itu? Benarkah kebaktian-kebaktian KKR yang merebak sekitar tahun 1990-an hingga sekarang merupakan kebangunan rohani yang sejati? Sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan m

Renungan : KERANJANG ARANG & KITAB SUCI

Ada seorangg kakek yg hidup di perkebunan dgn cucu lelakinya yg msh muda. Setiap pagi sang kakek selalu bangun lbh awal utk membaca Kitab Suci, yg terletak di meja makan di dapurnya. Cucu lelakinya ingin sekali menjadi spt kakeknya dan mencoba meniru dlm cara apa pun semampunya. Hingga suatu hari sang cucu bertanya ... _"Kakek, aku mencoba membaca Kitab Suci spt yg Kakek lakukan, tetapi aku tdk pernah dpt memahaminya. Apa yg kubaca segera terlupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dr membaca Kitab Suci ini?"_ Dengan tenang sang kakek mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melubangi keranjangnya serta menjawab ... _"Bawalah keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuh dgn air"_ Maka sang cucu melakukan spt yg diperintahkan kakek, tetapi semua air selalu habis terbuang sblm tiba di depan rumahnya. Sang kakek tertawa dan berkata ... _"Lain kali kamu hrs melakukannya dgn lbh cepat"_ Maka ia menyuruh cucunya kembali