Langsung ke konten utama

GERAKAN MASSA

Nas: Matius 27:20-26

Pada masa pemerintahan Pol Pot di Kamboja, pernah terjadi eksekusi sadis terhadap sepasang remaja di sebuah desa. Seorang pria bercerita tentang bagaimana semua orang, termasuk dirinya, saat itu bersorak menyemangati para algojo. Bertahun-tahun kemudian, ia heran bagaimana mereka bisa dengan mudah digerakkan untuk berbuat demikian. Apalagi mengingat pemuda-pemudi itu kerabat mereka sendiri, dan "kesalahan" mereka adalah saling mencintai tanpa restu dari pejabat setempat!

Kisah ini mengingatkan saya akan orang banyak yang menuntut hukuman mati bagi Yesus. Di antara orang banyak itu pasti ada yang tidak mengenal Yesus secara langsung, sebagian lagi bahkan mungkin ikut mengelu-elukan Yesus beberapa hari sebelumnya (Mat. 21). Secara umum mereka tidak punya alasan untuk menuntut hukuman mati itu. Tetapi, para pemimpin agama menggerakkan massa ini sedemikian rupa sehingga bukan saja mereka menjadi irasional dengan meminta eksekusi salib, mereka siap menanggung hutang darah dari eksekusi ini (ay. 25).

Secara alami, massa memang mudah diprovokasi sehingga menjadi irasional. Karena itu jika Anda adalah seorang pemimpin massa (di kampung, di kantor, atau partai), hati-hatilah dalam menggerakkan mereka. Jangan bakar emosi mereka hingga tak terkendali. Kalau itu terjadi, banyak hal buruk yang bisa terjadi dan Anda harus bertanggung jawab. Pimpinlah mereka dengan bijaksana. Arahkan mereka untuk melakukan hal-hal yang baik dan berguna bagi lingkungan dan masyarakat. --ALS/Renungan Harian
------------------------------------------------------------------
MASSA YANG TAK TERKENDALI MERUPAKAN KEKUATAN YANG MENGERIKAN;
MASSA YANG TERARAH BEKERJA SAMA BAGI KESEJAHTERAAN UMUM.
------------------------------------------------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN TIDAK SIA-SIA

-1 Korintus 15 : 58- Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. Dalam ayat ini ada 3 Hal / Poin yang sangat penting yang dapat kita renungkan, Kita sebagai anak Tuhan, kita harus dapat menyelesaikan panggilan kita dal Yesus Kristus. 3 Hal tersebut adalah : 1. Berdirilah teguh Maksud dari berdirilah teguh dalam ayat ini adalah kita harus terus berjuang di dalam Tuhan sampai titik akhir dalam kehidupan kita di dunia ini. Mengapa kita harus berjuang? Karena Tuhan Yesus Kristus merupakan dasar yang teguh, apabila kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menjalani hidup ini, karena itu andalkanlah Tuhan di dalam seluruh kehidupan kita, dengan mengandalkan Tuhan Yesus akan ada jalan keluar di dalam setiap persoalan kita, karena itu teruslah berjuang sampai mencapai Tujuan. Jangan g

KEBANGUNAN ROHANI YANG SEJATI

    Istilah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) sudah menjadi istilah yang begitu akrab ditelinga orang Kristen dari berbagai denominasi dan organisasi. Istilah ini muncul dan menjadi ciri khas dari gereja-gereja beraliran Pentakosta dan Kharismatik sejak tahun 70-an dan menjadi istilah yang akrab sekitar tahun 1990-an hingga kini. Karakteristik ibadah-ibadah dalam KKR meliputi khotbah yang ringan dan impresif, penyembuhan massal, pujian dan penyembahan, ibadah yang tidak terikat liturgi, pembahasan mengenai kuasa Yesus, pengusiran roh-roh jahat, pengurapan dengan minyak, kotbah perihal akhir zaman dan kekudusan, bahkan ajaran perihal Teologi Sukses atau Teologi Kemakmuran yang biasa disebut Teologi Anak Raja. Namun demikian apakah hakikat Kebangunan Rohani itu? Benarkah kebaktian-kebaktian KKR yang merebak sekitar tahun 1990-an hingga sekarang merupakan kebangunan rohani yang sejati? Sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan m

Renungan : KERANJANG ARANG & KITAB SUCI

Ada seorangg kakek yg hidup di perkebunan dgn cucu lelakinya yg msh muda. Setiap pagi sang kakek selalu bangun lbh awal utk membaca Kitab Suci, yg terletak di meja makan di dapurnya. Cucu lelakinya ingin sekali menjadi spt kakeknya dan mencoba meniru dlm cara apa pun semampunya. Hingga suatu hari sang cucu bertanya ... _"Kakek, aku mencoba membaca Kitab Suci spt yg Kakek lakukan, tetapi aku tdk pernah dpt memahaminya. Apa yg kubaca segera terlupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dr membaca Kitab Suci ini?"_ Dengan tenang sang kakek mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melubangi keranjangnya serta menjawab ... _"Bawalah keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuh dgn air"_ Maka sang cucu melakukan spt yg diperintahkan kakek, tetapi semua air selalu habis terbuang sblm tiba di depan rumahnya. Sang kakek tertawa dan berkata ... _"Lain kali kamu hrs melakukannya dgn lbh cepat"_ Maka ia menyuruh cucunya kembali