Langsung ke konten utama

SIAPA TAKUT?


Bacaan Alkitab:
MAZMUR 3

Mengapa banyak orang yang tidak bisa tidur di malam hari? Dibebani dengan masalah yang belum selesai? Takut pencuri dan perampok? Khawatir dengan hari esok yang tidak pasti?

Daud pernah mengalaminya saat ia harus lari dari Absalom, putranya yang mengkudeta dia (lihat 2Sam. 15). Malam hari bagi Daud saat itu adalah saat ia diburu rasa takut akan kejaran musuh yang hendak membinasakan dia. Absalom saat itu punya banyak pengikut. Bahkan di antaranya ada orang dekat Daud yang berkhianat. Merekalah yang berkata, "baginya (Daud) tidak ada pertolongan dari pada Allah" (Mazmur 3:3).

Bagaimana Daud menghadapi situasi ini? Di tengah rasa takut dan panik, Daud menengadahkan mukanya ke langit. Dengan iman ia berseru meminta pertolongan kepada Tuhan. Daud tahu Tuhan pasti menolong karena Tuhan telah terbukti pada masa lampau mengalahkan musuh-musuhnya, yaitu orang-orang yang tidak takut akan Tuhan (Mazmur 3:8). Daud tahu bahwa Tuhan akan melindungi dirinya sebagai raja Israel karena Tuhan adalah penolong umat-Nya (Mazmur 3:9). Di gunung-Nya yang kudus, Tuhan menjawab Daud (Mazmur 3:5). Gunung kudus melambangkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya (lihat Kel. 19). Maka, di tengah malam pelarian Daud berkata, "Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun sebab Tuhan menopang aku" (Mazmur 3:6). Musuh sebanyak apa pun yang mengejar di belakang dirinya, Daud tidak lagi takut. Tuhan pasti menolong dia.

Ada penafsir yang mengatakan bahwa Mazmur 3 ini bukan mazmur keluhan melainkan mazmur keyakinan. Memang dimulai dengan rasa takut, tetapi justru berbalik dan dominan pada perasaan yakin bahwa Tuhan akan menolong.

Mungkin kita sering khawatir karena keberadaan orang yang selalu ingin menjatuhkan kita. Namun Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang berkuasa dan penuh belas kasih. Ia pasti menolong kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBANGUNAN ROHANI YANG SEJATI

    Istilah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) sudah menjadi istilah yang begitu akrab ditelinga orang Kristen dari berbagai denominasi dan organisasi. Istilah ini muncul dan menjadi ciri khas dari gereja-gereja beraliran Pentakosta dan Kharismatik sejak tahun 70-an dan menjadi istilah yang akrab sekitar tahun 1990-an hingga kini. Karakteristik ibadah-ibadah dalam KKR meliputi khotbah yang ringan dan impresif, penyembuhan massal, pujian dan penyembahan, ibadah yang tidak terikat liturgi, pembahasan mengenai kuasa Yesus, pengusiran roh-roh jahat, pengurapan dengan minyak, kotbah perihal akhir zaman dan kekudusan, bahkan ajaran perihal Teologi Sukses atau Teologi Kemakmuran yang biasa disebut Teologi Anak Raja. Namun demikian apakah hakikat Kebangunan Rohani itu? Benarkah kebaktian-kebaktian KKR yang merebak sekitar tahun 1990-an hingga sekarang merupakan kebangunan rohani yang sejati? Sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, ki...

Gereja dan Kehidupan Bergereja

Pernah  gak sih  kita beranggapan bahwa ibadah yang kita lakukan setiap hari minggu hanya merupakan suatu kegiatan yang boleh ada dan boleh tidak ada? Pernah  gak sih  ketika kita bangun pagi di hari Minggu, kita mengasihani diri dan memutuskan untuk melanjutkan tidur kita dengan alasan (lebih tepatnya: alibi)  ngantuk  karena semalam menghadiri acara  sweet seventeen party;  dan kalau mau lebih baik sedikit,  yah karena semalam belajar terlalu larut; atau alasan yang lebih "terkesan" rohani yaitu karena semalam kita membaca Alkitab dan saat teduh terlalu lama; atau ada pelayanan sampai larut sehingga kurang tidur (masih mending  sedikit  sih , tapi tetap salah!). Jika dibandingkan dengan hari-hari lain, kita sebaliknya dengan rajin bangun pagi untuk sekolah, kuliah, ataupun bekerja karena hal itu lebih penting daripada ke gereja. Lagipula hari Minggu merupakan hari peristirahatan dan kita harus menggunakan waktu tersebut dengan "sebaik-baiknya" untuk melampiaskan...

Mengikuti "Destiny" Tuhan

Shaloom... Saya mau bersaksi tentang pekerjaan saya sekarang ini. Profesi saya sekarang ini adalah seorang guru Bahasa Inggris dan saat ini saya mengajar di salah satu SMP Negeri di Jakarta Timur. Saya dulu sempat minder untuk jadi seorang guru karena banyak orang bilang menjadi guru tak bisa bikin kaya. Hehehe... Sejak lulus SMA saya ditempatkan Tuhan untuk kuliah di IKIP Jakarta (Sekarang UNJ) di jurusan Bahasa Inggris. Awalnya tidak percaya diri untuk kuliah disana. Pertama, Karena Saya tidak ingin menjadi seprang guru, dan kedua, saya tidak punya kemampuan berbahasa Inggris ya karena tidak percaya diri itu. Saya  bermalas-malasan untuk belajar dan lebih senang bergaul di luar kampus daripada belajar di kampus. Saya juga minder karena ternyata angkatan saya lebih banyak ceweknya daripada cowoknya (secara dari 50 orang di angkatan saya, yg cowok hanya 3 orang), dan teman-teman saya dalam satu kelas saya perhatikan lebih pintar bahasa Inggris. Saya merasa ingin keluar dari k...